Jumat, 09 September 2011

Langit Tiada Batas

Kupandang langit bertabur awan
Terlukis senyuman semu
Kutatap bersama kawan
Begitu indahnya dirimu


Kutatap langit biru
Beserta alam indah di atas sana
Inginku membuka lembaran baru
Dan melukiskan kehidupan indah mempesona


Kubayangkan betapa luasnya langit ini
Bagaikan bertumpuk-tumpuk awan
Dan matahari yang siap menemani
Tuhan Kau sungguh dermawan


Nakra!

Ku bangun dengan perasaan haru
Dihiasi langit berwarna biru
Sebab aku akan digantikan dengan yang baru
Rasanya terdengar banyak suara menderu

Kemudian aku berangkat ke sana
Seperti perjalanan ke sebuah istana
Banyak sekali orang menyaksikan di sana
Melihat kami dengan perasaan terpana

Saatnya kami untuk berkumpul
Berbaris seperti sebuah simpul
Sambil membawa tongkat yang tumpul
Kemudian kami dibagikan surat, rapih, bersampul

Langsung dibacakan nama-nama
Dengan berurutan dan berirama
Seperti di dalam sebuah drama
Semua ini memang sudah sebuah darma

Akhirnya semua ini berakhir 
Seperti waktu yang telah disihir
Kini pengganti yang baru telah lahir
Ku yakin, mereka pasti akan mahir